火曜日, 19-03-2024, 12:00:27 PM
Welcome, Guest
Bermacam Bentuk Perayaan Valentine di Berbagai Negara 

J-I_link@yahoo group

Sejarah singkat: 
St. Valentine Day atau lebih dikenal dengan perayaan hari raya Valentine dirayakan setiap tanggal 14 Februari di seluruh dunia, dan dijadikan sebagai hari menyatakan cinta kasih. Asal muasal dari peringatan hari Valentine ini adalah wafatnya St. Valentinus demi agama di bawah tekanan kaisar Roma pada tahun 269.
Hari raya Valentine ini diperingati di berbagai belahan dunia dengan berbagai cara perayaannya.


Di Barat (Eropa dan Amerika)
Di Eropa misalnya, ada tradisi mengirim bunga, kue atau kartu pos yang ditujukan spesial untuk sang kekasih. Biasanya di kartu pos tersebut ditulis: "From Your Valentine” atau "Be My Valentine”. Hal ini berbeda dengan di Jepang, tidak terbatas dari wanita kepada pria saja. 
Kebiasaan mengirim cokelat kepada sang pacar telah dimulai di Inggris pada pertengahan abad 19 hingga awal abad 20. Penjualan cokelat Valentine ini didahului oleh perusahaan cokelat Cadburry pada masa direktur pemimpin perusahaan generasi kedua dengan desain kotak cokelat yang bergambar lukisan cantik dikemas sebagai kiriman balasan. Cadburry ini tidak hanya menciptakan produk khusus untuk Valentine, tetapi juga dikenal akan produk kotak cokelatnya yang dipakai untuk mengirim balasan kepada sang pacar. Dari sinilah, menyebar kebiasaan kirim mengirim tersebut ke seluruh pelosok. Adapun, di Inggris dikenal dengan cokelat bentuk padat/keras seperti permen candy, sehingga produk semacam ini disebut sebagai "kotak candy”.


Di Jepang
Kebiasaan wanita mengirim/memberi cokelat kepada pria hanya dimulai di Jepang, sedangkan di Barat itu tidak ada. Namun, di luar negeri juga sangat lazim mengirim cokelat sebagaimana tertulis di wikipedia aneka promosi "bunga mawar, cokelat, batu perhiasan/permata” dalam edisi bahasa Inggris. Hal ini sebagai bukti tidak terfokus pada satu warna saja, seperti Jepang dengan cokelatnya. Dari laki-laki ke perempuan dalam mengirim cokelat juga adalah hal yang biasa, kemudian dipilih kue yang terkesan sangat manis. 

Sejarah "Valentine Day dan Cokelat” di Jepang diawali pada tanggal 12 Februari tahun 1936 ketika sebuah toko kue "Kobe Molozov” mengeluarkan iklan "Cokelat Valentine” di sebuah majalah berbahasa Inggris dalam negeri. Kemudian, bulan Februari 1958 Merry Chocolate Company melakukan promosi "Valentine Sale” di sebuah toko bernama Isetan yang berkantor pusat di Shinjuku. Namun sayang, tampaknya tidak laris terjual. Penjualan di Isetan tersebut pada tahun pertama selama tiga hari tercatat hanya terjual 3 lempengan cokelat termasuk kartu pos seharga 170 yen. Barulah pada tahun 1968, seorang produser Sony bernama Teruo Morita mencoba untuk mempopulerkan hal mengirim cokelat kepada toko kelontong khusus impor yang bekerja sama dengan perusahaannya dengan slogan "Valentine Day di Jepang kami yang buat—Nihon no Valentine Day wa uchi ga tsukutta”.

Pada zaman sekarang, fenomena seperempat dari jumlah konsumsi cokelat dalam setahun inilah menjadikan persepsi acara nasional bahwa hari ini cokelat akan diserbu pembeli. Pada awalnya yang membeli cokelat saat itu adalah wanita untuk memberikan kepada pria idamannya, sehingga secara bersamaan lahirlah hari pernyataan cinta. Seiring dengan perkembangan zaman dan inovasi baru, kebiasaan ini mulai dilakukan oleh sepasang sejoli yang sedang menjalin hubungan asmara, atau suami-istri yang telah menikah, kemudian merambah ke kalangan perusahaan, yakni para atasan atau teman sekerja, bahkan hanya sekadar teman yang sama sekali tidak terikat tali cinta juga saling memberikan cokelat, istilah ini disebut dengan "GIRI CHOKO”. Kemudian, lahir juga istilah "TOMO CHOKO” untuk kalangan sahabat karib, yakni seorang wanita memberikan cokelat kepada temannya.

Di Jepang, sebulan setelah Valentine (tgl 14 Maret) lahir apa yang disebut White Day, yakni pada hari itu seorang pria memberikan balasan kepada wanita yang telah memberikan padanya cokelat di hari Valentine. Adapun pemberian balasan itu bisa berupa kue, marshmallow, permen dan sebagainya. Akan tetapi, ada yang tidak bersifat universal, ada juga yang mengirim aksesoris luks berupa cincin atau kalung sebagai tanda cinta kasih. Kemudian baru-baru ini, tanggal 14 April dinamakan "Orange Day”, yakni baik laki-laki maupun perempuan sesama pacar saling mengirim jeruk. Kebiasaan ini masih tergolong terbatas pada orang-orang tertentu saja (tidak bersifat umum), kebiasaan yang ditujukan untuk meyakinkan perasaan kasih sayang pasangannya. 


Di Korea dan Taiwan
Baik di Korea maupun di Taiwan, warna cokelat seperti di Jepang itu tidak ada. Namun, sebagai pengaruh dari Jepang salah satu barang yang dihadiahkan adalah cokelat. Tetapi, di Taiwan pemberi cokelat kebanyakan adalah laki-laki. Di Taiwan ada acara yang mirip dengan perayaan Valentine Day di China yang disebut TANABATA yang jatuh pada tgl 7 Juli menurut kalender bulan (bulan Agustus).

Di Taiwan jika pada hari White Day, hadiah dari kaum pria juga ada. Di Korea White day-nya sama dengan Jepang, namun akhir-akhir ini bagi kalangan muda yang tidak menerima apa-apa pada tanggal 14 April maka mereka makan Chajanmen seorang diri sebagai BLACK DAY. Untuk itu, pada saat ini restoran China mempromosikan secara besar-besaran. Kondisi tersebut biasanya membuat pedagang selalu menghubung- hubungkan dengan tanggal 14 setiap bulannya untuk mempopulerkan sesuatu.