木曜日, 21-11-2024, 2:10:39 PM
Welcome, Guest
~Idiom (Hewan)~

Kali ini kita akan bahas Idiom terkait dgn hewan yang bisa terbang (Burung, Serangga dan sejenisnya).
Perhatikan penjelasan berikut ini:

1. ASHIMOTO KARA TORI GA TATSU = Burung terbang dari bawah kaki seseorang.
Arti : sebuah kejutan, sesuatu yang terjadi secara tiba-tiba.
Idiom ini biasanya dipakai oleh perempuan dalam situasi percakapn sehari-hari.
Tidak ada yang lebih mengejutkan dari sebuah situasi ketika tiba-tiba burung-burung muncul dan berterbangan dari depanmu. Itulah situasi yang ingin digambarkan oleh orang Jepang lewat idiom ini yaitu ketika suatu hal terjadi secara tiba-tiba atau mengejutkan seperti tiba-tiba teman kamu meninggalkanmu tanpa alasan atau tanpa pemberitahuan.

2. HANE O NOBASU = Mengembangkan sayap
Arti : membebaskan diri, melepaskan diri dari kekangan.
Idiom ini biasa dipakai dalam tulisan-tulisan tidak formal.
Bagi orang Jepang menjauh dari rutinitas rumah atau kantor, tanpa hambatan karena urusan di kantor atau posisi dalam masyarakat, membuat seseorang merasa bebas untuk berpetualang. Hane o nabasu juga memiliki arti konotasi "menabur bibit gandum liar" sebaik "membiarkan rambut seseorang jatuh terurai"

3. SUZUME NO NAMIDA = airmata burung pipit
Arti : sesuatu yang sangat kecil atau sedikit.
Idiom ini biasa dipakai oleh laki-laki dalam situasi percakapan sehari-hari.
Implikasi dari ekspresi ini adalah sesuatu "tidak cukup" atau "tidak sesuai seperti yang diharapkan". Burung pipit banyak ditemukan di seluruh daerah di Jepang dan sering di ceritakan dalam berbagai cerita-cerita rakyat Jepang.

4. TATSU TORI ATO O NIGOSAZU = Burung meninggalkan air tanpa riak.
Arti : Meninggalkan sesuatu dengan kesan yang baik.
Idiom ini biasa dipakai oleh laki-laki maupun perempuan dalam situasi percakapan sehari-hari.
Idiom ini mengingatkan kita akan pentingnya selalu meninggalkan kesan baik dimanapun kita berada. Idiom ini biasa digunakan untuk menggambarkan suatu situasi dimana seseorang meninggalkan suatu pekerjaan atau tempat dengan kesan yang baik. Seperti halnya burung-burung yang meninggalkan air tanpa menimbulkan riak, begitu juga kita seharusnya meninggalkan tempat bekerja kita atau tempat tinggal kita dengan kesan yang baik.

5. TSURU NO HITOKOE = Tangisan burung bangau.
Arti : Perintah yang tidak dapat ditantang, perintah atasan.
Idiom ini biasa dipakai oleh laki-laki dalam situasi percakapan sehari-hari.
Menurut cerita rakyat Jepang, bangau bisa hidup selama seribu tahun. Seorang petinggi desa yang berambut putih digambarkan oleh masyarakat Jepang seperti halnya kondisi ini. Sebagai otoritas yang dihormati, "bangau tua yang bijaksana" mempunyai kemampuan untuk memobilisasi rakyatnya. Jadi, sebuah perintah dari seorang petinggi desa (dilihat dari umur) yang mempunyai pengetahuan dan kebijaksanaan yang tinggi digambarkan dalam idiom Tsuru no hitokoe.

6. HACHI NO SU O TSUTSUITA YOO = Bagai mencungkil sarang lebah.
Arti : Hiruk pikuk, kekacauan.
Idiom ini biasa dipakai dalam tulisan tulisan tidak formal.
Idiom ini memberi kesan akan situasi seperti kacaunya keadaan ketika sebuah sarang lebah dicungkil dimana lebah-lebah berterbangan menimbulkan suara yang gaduh, menimbulkan kekacauan, dan sangat mengganggu. Idiom ini dipakai untuk menggambarkan sebuah situasi yang sangat kacau dan sangat mengganggu.

7. KA NO NAKU YOONA KOE = Suara seperti tangisan seekor nyamuk.
Arti : Suara yang susah didengar atau membosankan.
Idiom ini biasa dipakai oleh perempuan dalam situasi percakapan sehari-hari.
Seperti halnya seekor nyamuk yang lalu lalang di sekitar telingamu menimbulkan suara yang tidak jelas, seperti itulah gambaran suara yang susah didengar oleh seseorang yang ingin dijelaskan oleh idiom ini.

8. MUSHI NO IKI = Napas seekor serangga.
Arti : Seseorang yang mendekati ajal, hampir mati.
Idiom ini biasa dipakai dalam situasi percakapan sehari-hari oleh perempuan.
Melihat ukuran seekor serangga yang sangat kecil, bayangkanlah betapa kecil napasnya. Seseorang yang napasnya sangat kecil seperti napas seekor serangga memiliki kesempatan untuk hidup yang sangat kecil. Situasi inilah yang ingin digambarkan oleh idiom ini, yaitu seseorang yang mendekati ajal.

9. NAKITSURA NI HACHI = Lebah menyengat ketika telah menangis.
Arti : Kemalangan yang bertubi-tubi.
Idiom ini biasa dipakai oleh laki-laki dalam situasi percakapan sehari-hari.
Ketika seseorang mengalami kemalangan bertubi-tubi, orang Jepang akan mengatakan "Nakitsura no hachi". Filosofi ini jelas menggambarkan bahwa idiom ini menggambarkan sebuah kemalangan mungkin terjadi dua kali atau bahkan tiga kali berturut-turut.

10. TADE KUU MUSHI MO SUKIZUKI = Beberapa serangga lebih menyukai daun yang pahit.
Arti = Jangan menilai orang dari seleranya.
Idiom ini biasa dipakai oleh laki-laki dan perempuan dalam situasi percakapan sehari-hari.
Idiom ini mencoba memberitahu bahwa setiap orang mempunyai selera yang berbeda-beda. Juga digunakan untuk mengingatkan seseorang untuk tidak menilai orang dari seleranya. Idiom ini muncul dari sebuah keadaan dimana Tade yang adalah sejenis tumbuhan yang daunnya pahit, tapi beberapa serangga justru menyukainya.


by: admin Hikaru